Banjir Meluap di Kuala Sebatu, Petani Terancam Gagal Tanam Padi
INHIL, RIAULINK.COM - Desa Kuala Sebatu, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir kembali dilanda banjir pasca beberapa hari terakhir curah hujan terus mengguyur dan air mulai tergenang di persawahan warga.
Genangan air ini sudah pernah terjadi tahun-tahun sebelumnya sehingga mengancam proses pertanian padi yang merupakan penghasilan utama masyarakat setempat.
Salah satu warga desa Kuala Sebatu, Rahmanuddin yang akrab disapa Andu menjelaskan debit air sudah memenuhi parit dan diprediksi sebentar lagi akan menggenangi tanggul jalan.
"Baru aja beberapa hari hujan langsung naik banjir di tempat saya. Sesuai pengalaman tahun sebelumnya jika tidak ditemukan akar masalah dan dicarikan solusi maka kami di sini terancam tertunda menanam padi dan bahkan bisa jadi gagal untuk bertani," ulasnya, Jum'at (5/1/2024).
Melihat pengalaman tahun kemarin, lanjutnya, karena debit air tinggi, padi yang sudah disiapkan untuk dijadikan bibit tidak bisa langsung disemai karena tidak ada tempat, maka dari itu perlu menunggu dulu air surut.
- Alamak...Hanya karena Dilarang Naik Motor, Siswi SMP Akhiri Hidupnya Dengan Seutas Tali
- Pakai Tepung untuk Perayaan Ulang Tahun, 12 Mahasiswa Alami Hal Tragis
- Warga Selat Panjang Heboh Usai Temukan Sesosok Mayat Dibawah Warung Kopi
- Seorang Warga Inhil Ditemukan Tewas Didalam Hutan Saat Mengambil Kayu
- Ada Duit 2.600 Ringgit di Dalam Celana Dalam Mayat yang Ditemukan Dekat Selat Melaka
"Nah pas air sudah surut itu kemudian dilakukan penyemaian padi, dan beberapa hari kemudian dilanjutkan penanaman, akan tetapi pas penamaan padi ini kondisi cuaca sudah masuk musim kemarau secara otomatis lokasi kembali kering sehingga menyebabkan padi yang tadi diprediksi ditanam untuk dipanen mengalami pertumbuhan tidak signifikan, di situlah menjadi dilema kami petani," ungkapnya.
Andu tidak ingin kejadian serupa terjadi di tahun ini, untuk itu Ia mengadukan permasalahan ini supaya bisa ditanggapi oleh pemerintah daerah.
"Kita tidak ingin kejadian serupa terjadi lagi terhadap kami di desa," paparnya.
Andu juga menyebutkan kondisi banjir ini sebenarnya sudah pernah dibicarakan di tingkat kabupaten tapi semua solusi yang diambil pada waktu itu tidak sepenuhnya direalisasikan oleh pemerintah.
"Dulu kami sudah mendapatkan kesepakatan untuk normalisasi sungai setiap tahunnya dan pemerintah juga sudah menyepakati untuk membuat pintu klip di muara kanal perusahaan yang airnya teraliri ke parit-parit desa Kuala Sebatu, namun sampai sekarang belum ada realisasi," tukasnya.
Kendati demikian, Andu berharap kepada pemerintah daerah agar segera mengambil langkah terkait permasalahan ini agar pertanian padi masih bisa dipertahankan khususnya desa Kuala Sebatu.
"Kami khawatir para petani di sini mulai berpikir untuk mengambil job lain di luar sehingga pertanian kita betul-betul hilang. Jika itu terjadi kira-kira siapa lagi yang akan suplai beras ke kota khususnya daerah kita Indragiri Hilir," imbuhnya.
Tulis Komentar